Pages

Sunday, 31 January 2016

Hubungan Kayu

HUBUNGAN KAYU
Macam-macam hubungan kayu:

- Hubungan penyiku
- Hubungan kayu silang/lintang
- Hubungan pen lobang
- Hubungan kayu serong


Langsung aja ya liat gambarnya,
- Hubungan penyiku
- Hubungan silang dan lintang

Hubungan silang, digunakan untuk menghubungkan kayu yang saling silang (vertikal dan horisontal). Sambungan lintang digunakan untuk pemasangan bubungan/nok.
Hubungan Pen Lobang

Hubungan Pen lobang, digunakan untuk hubungan ambang atas dengan tiang daun pintu.
Hubungan Serong

Hubungan serong, digunakan untuk hubungan antara kaki kuda-kuda dengan balok tarik.
Nah itulah jenis-jenis tipe sambungan dan hubungan kayu. Sebenarnya masih banyak lagi tipe-tipe sambungan kayu lainnya selain yang disebutkan di atas. Tapi sambungan sambungan kayu di atas merupakan tipe sambungan yang paling sering ditemui dalam konstruksi bangunan. Semoga postingan ini bisa bermanfaat.

Sambungan Kayu

1. Sambungan bibir lurus

Merupakan jenis sambungan yang paling sederhana, kekuatan sambungan lemah karena masing-masing ditakik separo, sehingga digunakan untuk batang yang seluruh permukaannya tertahan (contoh balok tembok/murplat). Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.
Jenis sambungan BIBIR LURUS ini biasanya digunakan untuk penyambungan kayu pada arah memanjang. (biasanya digunakan untuk kayu balok pada konstruksi bangunan ).
2. Sambungan kait lurus

Jenis sambungan ini digunakan apabila ada gaya tarik yang timbul pada batang, dan seluruh permukaan batang tertahan. Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.
3. Sambungan lurus miring

Sambungan ini digunakan untuk menyambung gording yang dipikul oleh kuda-kuda. Letak didekatkan kuda-kuda, bukan bibir penutup.

4. Sambungan kait miring

Hampir sama dengan bibir miring, sambungan digunakan jika gaya tarik bekerja pada batang.
5. Sambungan Takikan Mulut Ikan

Type sambungan TAKIKAN LURUS MULUT IKAN ini biasa digunakan pada balok kayu dengan arah memanjang. Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.
6. Sambungan memanjang kunci sesisi

· Jenis sambungan ini digunakan untuk konstruksi kuda-kuda baik balok tarik maupun kaki kuda-kuda, karena menghasilkan kekuatan tarik maupun desak yang baik.

· Letak pengunci pada balok tarik berada diatas, sedangkan pada pada kaki kuda-kuda berada di atas.

· Pengunci akan menyebabkan momen sekunder pada sambungan, oleh karena tidak diperkenankan menggunakan sambungan miring.
7. Sambungan memanjang kunci jepit

Sambungan kunci jepit dapat menetralisir momen sekunder yang terjadi pada sambungan kunci sesisi. Kekuatan yang dihasilkan lebih baik, namun kurang tepat digunakan untuk kuda-kuda.

8. Sambungan memanjang tegak lurus

Digunakan untuk tiang-tiang tinggi, yang dimensinya sulit didapatkan di pasaran.
9. Sambungan Kayu Melebar Lidah dan Alur

Type sambungan kayu melebar jenis LIDAH DAN ALUR ini biasa digunakan pada jenis kayu melebar untuk konstruksi lantai dan konstruksi dinding. Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.
10. Sambungan Takikan Lurus Rangkap

Type sambungan TAKIKAN LURUS RANGKAP ini biasa digunakan pada balok kayu dengan arah memanjang. Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.
11. Sambungan Kayu Purus dan Lobang dengan Gigi Tegak

Type sambungan kayu PURUS DAN LOBANG DENGAN GIGI TEGAK ini biasa digunakan pada balok kayu dengan arah memanjang. Untuk detailnya silakah lihat gambar berikut.


Macam Pondasi dan Jenisnya

A. Pondasi Batu Kali

Adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu kali yang disusun sedemikian rupa. sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskan ke tanah

B. Pondasi Batu Bata

Adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu yang disusun  sedemikian rupa, sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya danmeneruskanya ke tanah

C. Pondasi Telapak/ Footplat

pondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti gambar disamping, pondasi setempat gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai maupun dua lantai, jadi pondasi ini diletakan tepat pada kolom bangunan, pondasi ini terbuat dari beton bertulang, dasar pondasi telapak bisa berbentuk persegipanjang/ persegi

D. Pondasi Umpak

pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, atau rumah jaman dulu

E. Pondasi Rakit

Bila dikedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak untuk diletakan pondasi , maka solusinya bisa menggunakan pondasi rakit, selain itu pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu persatu , solusi dijadikan satu kekuatan. pondasi rakit sejatinya adalah plat beton bertulang

F. Pondasi Sumuran

pondasi untuk kedalaman tanah keras 2-6 meter dibawah permukaan tanah . pondasi sumuran mempunyai bis beton berdiameter 60, 100, 120, atau 150 cm. biasanya di bor /dikerjakan dengan bor jatuh sebab di dalamnya tidak dapat digali. jarak antar pondasi sumuran adalah 4-7 meter

G. Pondasi Dalam

yaitu pondasi yang digunakan pada kondisi tanah stabil lebih dari kedalaman 3 meter. pondasi dalam membutuhkan pengeboran dalam karena lapisan tanah yang baik ada di kedalaman , biasanya digunakan oleh bangunan besar, jembatan, struktur lepas pantai , dsb

Jenis pondasi dalam :


  1. Pondasi Tiang pancang (beton, besi, pipa, baja)
  2. Pondasi Borpile
Source : http://ilmu-konstruksi.blogspot.co.id/2013/01/macam-dan-jenis-pondasi.html




Saturday, 30 January 2016



Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang paling banyak memiliki tingkat resiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa seluruh dunia. Mengamati dari sejumlah gempa besar yang terjadi di wilayah indonesia ternyata sebagian besar bangunan di negara kita masih belum memenuhi persyaratan bangunan tahan gempa. Menyikapi hal itu mulai dari sekarang jika membangun rumah tentunya kita harus mendesain rumah tersebut supaya tahan terhadap gempa. Rumah tahan gempa yang dimaksud adalah bangunan rumah yang apabila :
1.      digoyang gempa ringan, tidak mengalami kerusakan apa-apa
2.      digoyang gempa sedang, hanya mengalami kerusakan pada elemen non struktural saja
3.      digoyang gempa besar, boleh mengalami kerusakan pada elemen non struktural maupun struktural, tetapi bangunan harus tetap berdiri dan tidak boleh runtuh.
Oleh karena itu dalam membangun rumah ada beberapa persyaratan supaya bangunan tetap kokoh walaupun terkena guncangan gempa. Berikut ini spacehistories.com akan memberikan beberapa contoh persyaratan ketika membangun rumah tahan gempa.
1. Dalam membangun rumah harus terletak diatas struktur tanah yang stabil
  • Mengingat tanah adalah sebagai penerus getaran saat terjadinya gempa. Sebisa mungkin Anda harus membangun rumah diatas struktur tanah yang stabil. Struktur tanah yang stabil yaitu tanah yang bertekstur keras, padat, dan merata kekerasannya. Jika struktur tanah tersebut semakin keras maka partikel-partikel tanah akan mengalami pergerakan semakin kecil pada saat terkena guncangan gempa.
2. Rancanglah rumah dengan denah bangunan yang sederhana
  • Sebaiknya rancanglah rumah dengan denah yang sederhana, misalnya jika Anda terpaksa membangun rumah dengan bentuk denah yang tidak simetris seperti berbentuk denah huruf U, T, L, dll maka Anda perlu melakukan pemisahan struktur tersebut seperti contoh gambar berikut : 
·         Selain itu penempatan dinding-dinding penyekat dan lubang pintu juga harus diperhatikan. Sebisa mungkin tempatkanlah dinding penyekat dan lubang pintu pada posisi yang simetris, lihat gambar berikut :

·         Pada pembuatan bidang-bidang dinding sebaiknya membentuk kotak-kotak tertutup supaya dinding satu dengan yang lainnya dapat berkaitan dengan baik,perhatikan contoh gambar berikut:

·         Untuk pembuatan atap rumah sebisa mungkin Anda membuat atap yang ringan :

3. Pondasi
  • Seperti yang kita bahas diatas tadi rumah harus berdiri pada tanah yang stabil, begitu pula dengan pembuatan pondasi juga harus di letakkan pada tanah ang stabil atau keras. Bilamana kondisi tanahnya kuang bagus maka Anda harus mempebaiki kondisi tanah tersebut supaya pondasi tidak mudah amblas. Kedalaman pondasi juga harus dipehatikan, paling baik adalah pondasi yang terletak pada kedalaman 45 cm dari permukaan tanah yang aslinya.
·         Sebaiknya pondasi rumah di buat menerus sekeliling pada rumah yang akan dibuat. Pondasi dinding kamar juga harus dibuat menerus tersambung dengan pondasi dinding lainnya. Kemudian pada pondasi-pondasi tersebut perlu diikat satu sama lain supaya tidak patah dengan memakai balok pengikat yang disebut sloof pada sepanjang pondasi tersebut. Pastikan selalu pondasi, sloof dan kolom akan saling terikat satu dengan yang lainnya. 




4.      Pada setiap luasan dinding 12 m2 , harus dipasang kolom, bisa menggunakan bahan kayu, beton bertulang, baja, plester ataupun bambu

5.      Rumah harus dipasang balok pada sekeliling bangunan yang diikat kaku dengan kolom sehingga kerangka bangunan dapat terikat dengan kokoh dan kaku.
6.      Pada bagian atap rumahnya Anda bisa menggunakan kayu yang kering atau baja ringan sebagai konstruksi kuda-kudanya. Pemilihan atap juga sebisa mungkin pilihlah bahan atap yang ringan. pada pemasangannya ikatlah atap dengan konstruksi kuda-kuda supaya atap tidak melorot pada waktu diguncang gempa.
7.      Pilihlah bahan dinding dengan bahan ringan seperti papan, papan berserat, papan lapis, bilik dan ikat dengan kencang dinding tersebut denyan kolom. Selanjutnya bila menggunakan dinding bata/batako, ada baiknya jika Anda memilih bata pilihlah bata yang tidak mudah patah. Ciri-ciri bata yang bagus ialah bata yang jika diadukan berbunyi nyaring. Pada setiap jarak vertikal 30 cm, pemasangan bata diberi angker yang dijangkarkan ke kolom. Ukuran panjang angker kurang lebih 50 cm dan berdiameter 6mm
8.      Untuk membuat rumah dengan kokoh perhatikanlah bahan spesi/adukan, beda adukan semen juga berbeda hasil kekuatan bangunannya karena setiap jenis tras, pasir dan semen mempunyai sifat yang berbeda. Untuk itu supaya bangunannya tahan gempa pilih jenis tras, pasir dan semen yang bagus dan sebaiknya perbandingan campuran mengikuti standar yang ada.
9.       Bangunan tahan gempa memiliki komponen-komponen yang terikat antara satu dengan yang lainnya, baik antara komponen struktural maupun non struktural.
10.  Ketika membangun rumah di wilayah yang memiliki tingkat resiko gempa yang tinggi, yang dipikirkan bukan hanya keindahan rumahnya saja tetapi juga harus memikirkan bagaimana caranya supaya rumah tersebut bisa tahan gempa. Untuk itu dalam membangun rumah pehatikanlah hal-hal yang spacehistoies.com sajikan diatas supaya rumah Anda tahan gempa. Terimakasih sudah membaca artikel dari spacehistories.com semoga artikel tersebut dapat bemanfaat bagi Anda semua.